A.
Zat Makanan dan Fungsinya
Zat makanan merupakan bahan-bahan
yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap hidup. Ada 2 jenis zat makanan,
yaitu zat makanan makro (karbohidrat, lemak, protein, air) dan zat makanan
mikro (vitamin, mineral). Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan manusia, diantaranya adalah
makanan. Makanan mempunyai peranan yang sangat
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Melalui makanan, manusia dapat memperoleh nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuhnya. Nutrisi tersebut berupa karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan garam mineral.
Setiap makhluk hidup akan membutuhkan makanan untuk
dapat tetap bertahan hidup. Pada umumnya sebagian besar makhluk hidup akan
merasa lapar dan lemas apabila kekurangan makanan. Sebagian besar makhluk hidup
akan mati apabila tidak makan untuk jangka waktu yang lama berturut-turut.
Namun ada juga makhluk hidup yang mampu bertahan dalam kondisi yang ekstrim
tanpa makanan untuk jangka waktu yang lama dengan melakukan tehnik tertentu.
Setiap makhluk
hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam
mengerjakan aktivitas sehari-harinya.
Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan
yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.
1.
Fungsi Makanan
Makanan mempunyai berbagai fungsi,
antara lain:
a.
Pertumbuhan dan
perkembangan tubuh.
b.
Pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
c.
Pengaturan
metabolisme tubuh.
d.
Penjaga
keseimbangan cairan tubuh.
e.
Pertahanan tubuh
terhadap penyakit.
f.
Penghasil
energi.
Makanan yang baik yang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.
Higienis, yaitu
tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang membahayakan tubuh.
b.
Bergizi, yaitu
cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung 10
asam amino esensial.
c.
Mudah dicerna.
d.
Bervitamin dan
bermineral.
e.
Cukup mengandung
air.
2.
Zat Makanan
a.
Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat
arang merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan perbandingan H dan O
= 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n.
Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehida
(polihidroksi aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol,
atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan
air) menghasilkan aldehida atau keton.
Karbohidrat terdapat
dalam beras, jagung, gandum, kentang, ubi- ubian, buah-buahan, dan madu.
Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh kita. Setiap satu gram
karbohidrat dapat menghasilkan energi sekitar 4 kilokalori. Kalau kita
konversikan I kalori = 4,2 joule, maka 1 gram karbohidrat menghasilkan energi
sebesar 16,8 kilojoule.
Selama proses
pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi molekul gula sederhana seperti
glukosa. Bentuk gula sederhana inilah yang diserap oleh tubuh. Jika manusia
mengonsumsi karbohidrat melebihi kebutuhan energi, maka karbohidrat akan
disimpan dalam bentuk glikogen dan lemak. Glikogen akan disimpan di hati dan
otot. Lemak akan disimpan disekitar perut, ginjal, dan bawah kulit. Kekurangan karbohidrat akan
menyebabkan badan lemah, kurus, semangat kerja atau belajar menurun, dan daya
tahan terhadap penyakit berkurang.
Berdasar panjang rantai
karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:
ü Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis
menjadi bentuk yang lebih sederhana dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa,
heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan
manosa.
ü Oligosakarida
Menghasilkan 2-6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida
yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida
jika dihidrolisis, contoh disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa
(gula susu), dan maltosa (gula gandum). Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa
dan fruktosa. Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa. Hidrolisis
maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.
ü Polisakarida
Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui
hidrolisis. Contoh: pati, glikogen, insulin, selulosa, dekstrin.
Fungsi Karbohidrat antara lain :
ü Sebagai sumber energi utama.
ü Berperan penting dalam metabolisme.
ü Menjaga keseimbangan asam dan basa.
ü Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
ü Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran
pencernaan, misalnya selulosa.
ü Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
ü Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak
dan protein.
ü Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan RNA.
b.
Lemak
Sumber lemak dapat
berasal dari hewan dan disebut dengan lemak hewani, misalnya lemak daging,
mentega, susu, ikan basah, telur dan minyak ikan. Sumber lemak yang bersal dari
tumbuhan disebut lemak nabati. Contohnya adalah kelapa, kemiri, kacang-kacangan,
dan alpukat.
Lemak berfungsi sebagai
cadangan energi dan pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak disimpan dalam
jaringan bawah kulit. Setiap satu gram lemak dapat menghasilkan energi sekitar
9 kilokalori atau 38 kilojoule.
Persenyawaan antara
asam lemak dan gliserol disebut "lemak", tersusun atas unsur C, H,
dan O, serta terkadang P dan N. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi
3, yaitu:
ü Lemak sederhana
Yang termasuk lemak sederhana,
yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari trigliserida (satu gliserol dan tiga asam
lemak).
ü Lemak campuran
Yang termasuk lemak
campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein. Fosfolipid merupakan
komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya
penguapan air yang berlebihan. Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam
lemak, gliserin, kolin, dan fosfat, berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di
dalam tubuh. Banyak terdapat dalam kuning telur, otak, dan urat saraf. Lipoprotein
merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsi untuk mengangkut beberapa
jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel atau jaringan tubuh
yang membutuhkan.
ü Lemak Asli
Yang termasuk lemak
asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut vitamin D.
Bahan makanan sumber
lemak ada 2 jenis, yaitu:
ü Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak
jenuh)
Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak
jenuh, kecuali minyak kelapa. Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa sawit,
minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin
dan kacang-kacangan.
ü Lemak hewani (asam lemak jenuh)
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali
ikan dan kerang. Contoh lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan,
dan kuning telur.
Fungsi lemak antara
lain sebagai sumber energi, pelarut vitamin A, D, E, dan K, sumber asam lemak
esensial, pelindung organ tubuh, penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga
memberi rasa kenyang lebih lama.
c.
Protein
Sumber protein dapat
berasal dari hewan dan disebut protein hewani, misalnya lemak, daging, susu,
ikan, telur dan keju. Sumber protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein
nabati. Contohnya adalah kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
Protein berfungsi
sebagai komponen struktural dan
fungsional. Fungsi structural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh dan
pengganti sel-sel yang rusak. Fungsi fungsional berkaitan dengan fungsinya
sebagai komponen proses-proses biokimia sel seperti hormon dan enzim.
Selama proses
pencernaan, protein akan diubah menjadi pepton dengan bantuan enzim pepsin di
dalam lambung. Kemudian pepton akan diubah menjadi asam amino dengan bantuan
enzim tripsin di dalam usus halus. Asam amino inilah yang akan diserap oleh tubuh. Sama seperti karbohidrat,
setiap 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 17 kilojoule.
Kekurangan protein dapat menyebabkan busung lapar.
Protein didefinisikan
sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N, dan
kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa-senyawa
sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam amino amat banyak, namun secara
sederhana dapat dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino non
esensial seperti dalam tabel berikut.
Fungsi protein antara
lain sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi, pertumbuhan,
perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh, pelaksanaan metabolisme tubuh, penyeimbangan
asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer, pemeliharaan tekanan
cairan dalam sekat rongga tubuh, penyediaan sumber energi, di mana 1 gramnya
terkandung 4,1 kalori, penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh.
d.
Air
Fungsi air dalam tubuh
antara lain sebagai pelarut senyawa-senyawa lainnya, mengangkut zat lain dari
sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya, menjaga stabilitas suhu
tubuh, pengaturan air di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai kelenjar buntu,
seperti hipofisis, tiroid, anak ginjal, dan alat pengeluaran seperti kulit
melalui kelenjar keringat.
e.
Mineral
Garam mineral dibutuhkan
secara sendiri-sendiri maupun kelompok. Masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam tubuh. Sebagai contoh,
kalsium, sumbernya berasal dari susu, keju, daging, sayur-sayuran. Berfungsi
pembentukan darah, kontraksi otot, pembentukan tulang, dan gigi, dan
sebagainya.
Mineral-mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan mikroelemen.
Makroelemen
Unsur-unsur yang
diperlukan tubuh dalam jumlah besar disebut makroelemen, seperti terlihat pada
tabel berikut!
Mikroelemen
Mikroelemen merupakan unsur-unsur yang diperlukan
tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit namun berperan vital bagi proses
metabolisme, misalnya pada tabel berikut!
f.
Vitamin
Vitamin berfungsi
sebagai kompenen organik enzim yang disebut sebagai co-enzim. Terdapat dua kelompok
vitamin yang larut dalam air dan lemak. Vitamin larut dalam lemak mempunyai
sifat dapat disimpan lama. Bila jumlah yang tersedia lebih banyak dari yang
diperlukan tubuh, akan disimpan di dalam lemak dalam waktu yang cukup lama.
Berbeda halnya dengan vitamin yang larut dalam air, bila jumlahnya melebihi
yang diperlukan oleh tubuh, kelebihan akan dibuang ke luar tubuh melalui urin.
Kekurangan vitamin akan menyebabkan penyakit avitaminosis.
Senyawa organik yang
terdapat dalam makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dinamakan
vitamin. Menurut kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
ü Vitamin yang larut dalam air: vitamin B dan C.
ü Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A, D, E, dan
K.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar